Hanya Rampung 88 Persen

Hanya Rampung 88 Persen

\"\"Dana Proyek Pasar Batik Tersisa Rp700 Juta WERU - Pembangunan tahap I Pasar Batik yang berlokasi di Kecamatan Weru, tidak bisa diselesaikan sesuai bestek. Sampai deadline masa pekerjaan yang ditentukan, pihak kontraktor PT Penata Karya Keluarga Utama-PT Jabar Bumi Kontruksi (KSO) hanya sanggup merampungkan pekerjaan 88 persen. Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Cirebon Bejo Kasiyono mengungkapkan, saat melakukan kunjungan ke lokasi memang masih ada beberapa yang belum selesai. Nilai persentase pekerjaan yang sudah diselesaikan oleh kontraktor, yang lebih mengetahui adalah tim teknis dari Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang. Namun terkait dengan biaya, memang tidak dibayarkan semua kepada kontraktor. “Yang belum selesai di antaranya sebagian atap, sebagian pagar. Kalau soal persentase pekerjaan fisik yang sudah dikerjakan, saya tidak tahu cara menghitungnya, pegawai DCKTR yang lebih tahu,” ujar Bejo. Kepala Dinas CKTR Ir H Aan Setiawan mengatakan, setelah dihitung berdasarkan kegiatan yang harus dikerjakan oleh kontraktor pada pembangunan tahap I itu, diketahui bahwa yang sudah dikerjakan mencapai 88 persen. Dari anggaran yang ada memang dibayarkan sesuai fisik yang sudah dikerjakan oleh kontraktor. Sebagaimana diketahui, berdasarkan hasil tender proyek pembangunan Pasar Batik ini yang dibiayai dari APBD Provinsi Jawa Barat tahun 2011 senilai Rp5.404.216.000. Bila yang dibayarkan kepada kontraktor sebesar Rp4,7 miliar, maka sisa atau anggaran yang belum terpakai sekitar Rp700.000.000. “Karena dibayarkan sesuai fisik yang sudah dikerjakan, jadi kita tidak dirugikan. Anggaran yang belum terpakai tentu masih ada di kas daerah,” ungkap Aan. Lantas apakah sisa anggaran tersebut bisa digunakan lagi, menurutnya bisa saja dipakai lagi untuk menyelesaikan pembangunan di tahun 2012. Namun itu tergantung pada bagian  keuangan yang mengerti tentang aturan anggaran pemerintah. Ia pun belum mengetahui berapa besaran anggaran yang dialokasikan pada 2012 untuk pembangunan tahap II Pasar Batik di Weru. Sementara itu, Ketua Komisi II M Arif Rahman ST mengungkapkan, Gubernur Jawa Barat kembali mengalokasikan anggaran yang jumlahnya sekitar Rp6-7 miliar untuk melanjutkan penyelesaian pembangunan Pasar Batik. Ia berharap, sebelum Pasar Batik itu rampung total sesuai dengan siteplan, Pemerintah Kabupaten Cirebon segera membahas tentang mekanisme penempatannya. “Yang jelas, yang akan menempati kios-kios di pasar batik itu diprioritaskan perajin dan pedagang kecil yang belum mempunyai tempat permanen untuk jualan batik. Harus diawasi, jangan sampai pengusaha bisa menempati kios di sana,” tukas Arif. (san)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: